Ada beberapa sistem pengolahan tambang emas non-merkuri yang bisa kita temukan di Indonesia. Menurut hasil riset dari BPPT ada beberapa sistem teknologi yang bisa digunakan dalam pengolahan emas tanpa menggunakan merkuri. Namun dalam pengolahan tersebut harus berdasar atau sesuai dengan karakter biji emas. Nah, berikut ulasannya:
1. Sianida
Sistem pengolahan tambang emas menggunakan teknologi sianida disebut lebih aman bagi penambang serta lingkungan sekitar. Selain itu teknologi ini juga mampu membantu penambang menghasilkan emas lebih banyak dibanding teknologi merkuri.
Ketika menggunakan merkuri, proses ekstraksi emas kisaran 40%, sedangkan menggunakan sianida bisa mencapai 91%. Proses ini membutuhkan mesin yang mampu mengecilkan butiran batu yang mengandung emas. Batu tersebut akan digiling lantas dipindahkan dalam wadah tabung yang didalamnya terdapat campuran sianida dan air.
Lantas emas yang dihasilkan dari proses tersebut akan dikeluarkan kedalam wadah yang berisi karbon aktif. Terakhir karbon aktif dibakar hingga tersisa emas dengan kadar 91%.
2. Tiourea
Sistem pengolahan tambang emas selanjutnya menggunakan teknologi tiourea. Tiourea sendiri merupakan jenis batuan yang tidak beracun, berjenis sulfida rendah serta aman untuk lingkungan. Jika dibandingkan dengan sianida, proses pelarutan menggunakan batuan ini bisa lebih cepat. Namun jika ingin proses pelarutan berhasil batuan ini perlu dicampurkan dengan asam sulfur.
3. Tiosulfat
Ini adalah solusi terbaik pengganti sianida. Tiosulfat sendiri merupakan garam yang terdiri dari dua senyawa yakni sodium thiosulfate dan ammonium thiosulfate. Keduanya disebut mampu melarutkan tak hanya emas namun juga perak.
4. Igoli
Teknologi ini memanfaatkan campuran sodium hypochlorite, sodium metabisuplhate, dan pool acid. Penggunaan teknologi ini mampu menghasilkan emas berkadar 99.9%.
5. Flotasi
Ini merupakan salah satu teknologi dalam penambangan emas yang menggunakan cairan yang didasarkan pada sifat zat yang dipisahkan. Metode ini memiliki 3 fase utama yakni cair, padat serta gas. Dalam prosesnya bahan kimia dimasukkan dalam bijih lantas dibiarkan mengambang di permukaan air.
Nah, diatas merupakan sistem-sistem pengolahan tambang emas yang ramah
lingkungan. Penggunaan merkuri sangat berbahaya tak hanya bagi penambang namun
juga lingkungan, dengan alternatif diatas kita bisa meminimalisir kerusakan
lingkungan.