Bagi yang belum terbiasa pasti akan kesulitan membedakan karbon aktif dan arang
aktif. Pasalnya, keduanya tampak serupa.
Bahkan di beberapa sumber,
kedua bahan ini sering disebut bersamaan. Padahal kedua material ini sedikit
berbeda. Sebenarnya, apa perbedaan karbon aktif dan arang aktif? Simak
penjelasannya di sini!
Perbedaan Secara Material
Secara material, karbon aktif
memiliki banyak pori-pori dan sangat kecil. Bahan dasarnya biasanya berasal
dari hewan, tumbuhan, ataupun mineral yang mengandung zat karbon. Komponennya
lebih banyak berupa karbon.
Selain itu, karbon aktif biasanya
mengandung nitrogen, hidrogen, dan sulfur. Sedangkan arang aktif merupakan
salah satu mineral yang mengandung zat karbon. Arang tersebut menjadi aktif
saat dikarbonasi.
Cara karbonasinya adalah
dengan dipanaskan di suhu yang tinggi. Jika sudah dipanaskan maka arang aktif
akan menjadi karbon aktif karena kandungan zat karbonnya.
Perbedaan Kondisi Pori-Pori
Perbedaan karbon aktif dan
arang aktif tidak hanya terletak pada materialnya saja tapi juga kondisi
pori-pori pada materialnya. Karbon aktif atau activated carbon memiliki
pori-pori yang sangat kecil dan banyak dan terbuka. Karena itu, karbon aktif
umumnya sudah siap digunakan.
Arang memang memiliki
pori-pori yang kecil dan banyak namun masih dalam kondisi tertutup. Untuk
membuka pori-pori tersebut, arang perlu diaktifkan terlebih dahulu. Salah satu
caranya adalah dengan membakar arang tersebut pada suhu tinggi.
Proses pemanasan arang biasa
menjadi arang aktif akan memutus rantai karbon. Setelah itu, barulah arang
aktif siap digunakan untuk beragam keperluan.
Perbedaan Bentuk Fisik
Kedua material ini memiliki
warna yang sama yaitu hitam, tapi biasanya bentuk fisik karbon aktif dan arang
aktif berbeda. Karbon aktif biasanya berbentuk serbuk.
Hal ini karena dalam proses
pembuatannya, arang yang sudah aktif akan dihaluskan dan diayak. Hasil ayakan
yang sangat halus itulah yang dinamakan karbon aktif.
Sebaliknya, arang aktif masih
berbentuk padat. Bentuknya masih menyerupai bahan mentahnya hanya saja sudah
berwarna hitam pekat.
Misalnya, jika bahan mentah
arang tersebut adalah batok kelapa, maka bentuk fisiknya pun masih terlihat
seperti batok kelapa yang sudah berwarna hitam. Warna hitam sendiri didapatkan
dari proses pembakaran untuk mengaktifkan karbonnya.
Intinya, membedakan antara karbon aktif dan arang aktif memerlukan kejelian. Anda harus sering melihat kedua material ini. Semakin terbiasa, Anda akan semakin mudah menentukan apakah material tersebut adalah karbon aktif atau arang aktif.
Penjelasan mengenai perbedaan karbon aktif dan arang aktif di atas akan membantu Anda, khususnya jika Anda belum terbiasa dengan kedua material ini. Dengan begitu, Anda bisa memilih dengan cepat saat harus memilih menggunakan karbon aktif atau arang aktif. Pun, Anda bisa menunjuk dengan cepat saat melihat 2 bahan ini dihadapan Anda.